Kamis, 27 Maret 2008

puisi biasa

Kisah tak sampai

Hari kulalui dengan biasanya

Penuh harapan dengan berharap yang terbaik

Dorongan demi dorongan kuterima

Tuk jadikan diriku menjadi suatu yang diinginkan

Satu demi satu halangan yang menerjang kucoba untuk melaluinya

Semua bintang tertawa terbahak memandangiku

Mereka mengira aku tak mampu untuk mencapainya

Matahari pun hanya bisa menatapku

Dengan penuh belas kasih

Dia mencoba mendorongku tuk menuju bintang

Kucoba raih semua yang telah dipercayakan kepadaku

Apa daya tangan tak sampai

Kepercayaan itu tak bisa sepenuhnya kugapai

Kuhanya bisa merenungi nasibku

Yang tidak bisa memandangi matahari

Matahari hanya bisa kecewa

Terlihat dari raut sinarnya yang makin meredup

Berapa hari kulalui

Menit

Detik

Berdetak seperti biasanya

Akhirnya ku mendapatkan cahaya ku lagi

Matahari mencoba tuk membimbingku kembali

Takkan ku sia-sia kan kepercayaan

Takkan kuulangi kesalahanku

Kesalahan adalah kebenaran yang akan terjadi di masa depan



^ ^

Tidak ada komentar: